BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Emirates SkyCargo mencatat pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir

Emirates SkyCargo mencatat pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Info sangat penting tentang Emirates SkyCargo mencatat pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Emirates SkyCargo mencatat pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir

Meskipun terdapat tantangan yang dihadapi oleh industri kargo, Tristan berharap dapat memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan dalam membangun bisnis baru untuk Emirates SkyCargo. Di Indonesia, Emirates SkyCargo mencatat pertumbuhan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir, dengan berbagai komoditi seperti elektronik, sepatu, garmen dan produk laut (ikan tuna segar, ikan tropis hidup), terutama untuk tujuan Eropa dan Amerika Serikat. Armada pesawat Emirates EK702 dari Mauritius ke Dubai menjadi penerbangan pertama dalam jaringan penerbangan global Emirates untuk beroperasi sepenuhnya dengan proses pengiriman elektronik. Dengan keberhasilan sebagai penerbangan tanpa kertas pertama, Emirates SkyCargo yakin dapat memenuhi targetnya pada 2014. Seiring dengan diperbaruinya perjanjian penerbangan Indonesia-India dimana kedua negara menyepakati prinsip multi designated airlines (baca: Revisi perjanjian hubungan udara Indonesia-India), maskapai-maskapai penerbangan Indonesia diperbolehkan untuk membuka rute penerbangan yang menghubungkan Indonesia-India. Sejauh ini baru Garuda Indonesia yang menyatakan berminat. Majalah Otomotif Online. Kotabumi. Lampung Utara. Sementara itu pihak maskapai Sriwijaya Air mengatakan bahwa mereka belum berencana untuk membuka rute ke India setidaknya hingga tahun depan. Untuk saat ini Sriwijaya lebih fokus pada penanganan operasional rute penerbangan domestik. Sriwijaya Air belum berminat membuka layanan penerbangan ke India, kendati pemerintah sudah menyepakati perjanjian hubungan udara (air services agreement) dengan negara itu. Senior Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana terbang ke India. Dia menuturkan Sriwijaya saat ini sudah mempunyai peta jalan pembukaan rute internasional ke negara Asean, China, Australia, dan Timur Tengah. "Ke India belum, tapi ekspansi ke rute internasional ada. Ekspansi itu akan mulai pada 2012. Pada tahun ini, kami fokus ke rute domestik melalui pembukaan rute-rute baru seiring dengan datangnya pesawat," jelasnya hari ini. Dia mengungkapkan pada bulan depan Sriwijaya akan kedatangan 1 unit pesawat Boeing 737-300, lalu pada Maret juga akan tiba 1 unit pesawat jenis yang sama. Pemerintah RI-India menyepakati perjanjian hubungan udara yang ditandatangani pada 25 Januari 2011. Dalam perjanjian tersebut disepakati frekwensi penerbangan sebanyak 28 kali per minggu bagi maskapai kedua negara. Garuda Indonesia telah menyatakan berminat untuk membuka penerbangan dari Jakarta ke New Delhi dan Mumbai. Pesawat milik Qantas Airways dengan type Boeing 747 yang membawa 354 orang penumpang dengan rute Bangkok-Sydney, mengalami masalah teknis sehingga pilot pesawat tersebut kembali membawa pesawatnya untuk mendarat di bandara kota Bangkok. Sebelum melakukan RTB (Return to Base), pilot menyampaikan kepada petugas di menara pengendali penerbangan bandara bahwa pesawatnya tengah mengalami gangguan teknis. Pesawat Boeing 747 milik Qantas Airways dilaporkan terpaksa kembali ke Bangkok dan melakukan pendaratan darurat karena "masalah teknis". Penerbangan menuju Sydney yang membawa 354 penumpang dan 18 awak ini meninggalkan Bangkok pada Selasa (25/1) malam dan terpaksa kembali ke ibukota Thailand dua jam kemudian," kata sumber Qantas di Bangkok. Kantor pengendali lalu lintas udara di Bangkok menyebutkan bahwa pilot mengirimkan pesan untuk ijin mendarat kembali di Bangkok karena adanya gangguan teknis. "Belum jelas alasan apa yang menyebabkan adanya gangguan teknis," lanjut sumber dari Qantas.


Powered By : Blogger